Tenaga Kerja dan Pekerjaanya
Setiap pekerjaan merupakan beban bagi pelakunya. Beban yang dimaksud mungkin fisik, mental atau social. Seorang pekerja berat, seperti pekerja-pekerja bongkar muat barang dipelabuhan, memikil lebih banyak beban fisik dari pada beban mental atau social. Sebaliknya seorang pengusaha, mungkin tanggung jawabnya merupakan beban mental yang relative jauh lebih besar.
Seorang tenaga kerja memiliki kemampuan tersendiri dalam hubngannya dengan beban kerja. Mungkin diantara mereka lebih cocok untuk beban fisik atau mental, atau sosial. Namun sebagai persamaan yang umum, mereka hanya mampu memikul beban sampai suatu berat tertentu. Kemampuan kerjas seorang tenaga kerja berbeda dengan tenaga kerja lainnya dan sangat tergantung keterampilan, keserasian, keadaan gizi, jenis kelamin, usia dan ukuran tubuh.
Semakin tinggi keterampilan yang dimiliki, maka semakin efesian jiwa dan badan bekerja, sehingga beban kerja menjadi relative sedikit. Kesegaran jasmani dan rohani adalah penunjang penting produktivitas seseorang dalam kerjanya. Kesegaran tersebut dimulai sejak memasuki pekerjaan dan terus menerus dipelihara selama bekerja, bahkan sampai telah berhenti bekerja. Kesegaran jasmani dan rohano tidak saja pebcerminan kesehatan fisik dan mental, tetapi juga gambaran keserasian penyesuaian seseorang dengan pekerjaannya, yang banyak dipengaruhi kemampuan, pengalaman, pendidikan, dan pengetahuan yang dimilikinya.
Tingkat gizi, terutama bagi pekerja kasar dan berat adalah factor penentu derajat priduktivitas kerjanya. Makanan bagi pekerja berat, ibarat bensin untuk kendaraan bermotor. Tanpa adanaya asupan makan yang cukup, seoramg pekerja tidak akan dapat melakukan pekerjaanya dengan baik.
Seorang pekerja yang terus menerus melakukan pekerjaanya, lambat laun akan mengalami keletihan dalam menghadapi pekerjaanya tersebut. Energi yang mereka keluarkan sangat mempengaruhi kinerja yang mereka ciptakan pada pekerjaanya. Keletihan kerja, pasti akan terjadi pada setiap pekerja.Oleh karena itu, setiap pekerja berhak untuk mengistirahatkan diri mereka sejenak, untuk memulihkan tenaga mereka, agar mereka dapat bekerja kembali dengan baik.
Keletihan/Kelelahan Kerja
Kata kelelahan menunjukan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya berakibat pada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh. Terdapat dua jenis kelelahan yaitu keletihan otot dan keletihan umum. Kelelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri yang terdapat pada otot. Kelelahan umum ditandai dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja, yang sebabnya adalah persyaratan atau psikis. Sebab-sebab kelelahan umum adalah monotoni, intensitas dan lamanya kerja mental dan fisik, keadaan lingkungan. Sebab-sebab kelelahan mental adalah seperti tanggung jawab, kekhawatiran, dan konflik serta penyakit-penyakit.
Pengaruh-pengaruh seperti ini berkumpul didalam tubuh dan mengakibatkan perasaan lelah. Perasaan ini tepat menyebabkan seseorang berhenti bekerja seperti halnya kelelahan fisologis berakibatkan tidur. Kelelahan mudah ditiadakan dengan istirahat.Tetapi jika dipaksakan terus, kelelahan akan bertambah dan sangat mengganggu. Kelelahan sama halnya dengan lapar dan haus adalah mekanisme pendukung kehidupan. Istirahat sebagai usaha pemulihan dapat dilakukan dengan berhenti bekerja sewaktu-waktu sebentar sampai dengan tidur malam hari.
Suatu daftar gejala-gejala atau perasaan-perasaan yang ada hubungannya dengan kelelahan adalah :
- Perasaan berat dikepala
- Menjadi lelah seluruh badan
- Kaki merasa berat
- Menguap
- Merasa kacau pikiran
- Menjadi mengantuk
- Merasakan beban pada mata
- Kaku dan canggung dalam gerakan
- Tidak seimbang dalam berdiri
- Mau berbaring
- Merasa susah berpikir
- Lelah berbicara
- Menjadi gugup
- Tidak dapat berkonsentrasi
- Tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu
- Cenderung untuk lupa
- Kurang kepercayaan
- Cemas terhadap sesuatu
- Tak dapat mengontrol sikap
- Tidak dapat tekun terhadap pekerjaan
- Sakit kepala
- Kekakuan bahu
- Merasa nyeri dipunggung
- Merasa pernafasan tertekan
- Haus
- Suara serak
- Merasa pening
- Spasme dari kelopakn mata
- Tremor pada anggota badan
- Merasa kurang sehat.
Solusi/Saran
Kelelahan dapat dikurangi dengan berbagai cara yang ditujukan kepada keadaan umum dan lingkungan fisik ditempat kerja. Misalnya, banyak hal dapat dicapai dengan peraturan jam kerja, pemberian kesempatan isirahat yang tepat, kamar-kamar istirahat, masa-masa libur atau rekreasi dan lain-lain,
Nita Sri Handayani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar