Jumat, 22 Oktober 2010

STRATEGI PEMASARAN

E5-00 "PONSEL KANTORAN FITURE LUMAYAN"


Kita mengenal seri E Nokia sebagai smartphone bisnis menengah ke atas dengan fiture penunjang lengkap. Kini ‘kebijakan’ Nokia memungkinkan produk seri tersebut dapat dijangkau oleh pasar yang lebih luas. Harganya dipangkas tanpa mengorbankan fitur mutakhir. Salah satunya adalah Nokia E5-00






Desain dan Display

Mantap digenggaman. Bobotnya tidak terlalu ringan sehingga ideal ketika digunakan dengan dua tangan saat mengoperasikan QWERTY-nya, dan juga tidak terlalu berat sehingga tidak membuat jari cepat pegal.

Material yang digunakan cukup terjaga kualitasnya : tidak terasa licin ditangan yang mudah berkeringat sekalipun. Sekedar informasi dari Nokia, bahan yang digunakan pada produk ini bebas PVC dan nikel pada permukaan produk dan ramah lingkungan.

Papan tombol QWERTY-nya terbuat dari plastic kesat, namun ukuran dan jarak antar tombol kurang bersahabat. Terlalu sering kesalahan tekan tombol terjadi, dan tentu saja cukup mengganggu. Itu berarti butuh membiasakan diri lagi bagi Anda yang biasa menarikan jari diatas papan-papan tombol dengan lincah. Selain keyboard QWERTY yang berjumlah 37 tombol tersebut, juga terdapat jack untuk microUSB dan 3.5mm audio yang terletak dibagian atas, tombol pengatur volume disebelah kiri ponsel, navigasi 5 arah, dan 2 tombol pengait untuk membuka casing bagian belakang.

Antena ponsel ini terletak dibagian bawah belakang, tepat dibawah casing, sehingga pastikan tangan Anda tidak menutupi bagian tersebut ketika membutuhkan sinyal yang lebih baik. Sedangkan kameranya belakangnya berada ditempat yang tepat sehingga tidak ditemukan kendala seperti jari yang tanpa sadar menutupi sedikit dari bagian lensa, misalnya.

Lampu kilat yang menemani cukup kuat jangkaunya, dan dapat digunakan sebagai lampu senter dengan cara menekan-tahan tombol spasi dilayar awal. Sama seperti X5, tombol Sym yang juga disisipi logo Bluetooth yang dapat menjadi jalan [intas bagi Anda untuk mengatur aktivitas Si Gigi Biru tersebut.


Kamera

Masih seperti pendahulunya yakni X5, kamera yang dibawa oleh E5-00 ini mampu menghasilkan gambar hingga 5 MP dan video ukuran VGA dengan format mp4.



Audio

Speaker yang terpisah dari earpiece membuat keluaran suaranya mampu tampil keras dan bertenaga. Sayangnya masih kurang ‘bulat’, terutama ketika diset ke volume tertinggi. Bahkan untuk beberapa jenis lagu yang mengandalkan nada tinggi, suara yang keluar cemderung pecah.

Selebihnya apa yang ditawarkan Nokia E5-00 ini tak jauh berbeda dengan versi pendahulunya dibidang pemanja suara ini. Shazam yang berfungsi sebagai perpustakaan music, Musik Ovi yang menjadi swalayan music online, Radio FM yang tetap membutuhkan headset sebagai antenna serta Radio Internet yang mencakup berbagai siaran dari seluruh stasiun radio dunia bisa Anda maksimalkan penggunaanya walaupun beberapa masih membutuhkan koneksi alias terhubung dengan internet.


Internet

Meski belum dapat digunakan, ketersediaan HSUPA membuat kemampuan jelajah data pada perangkat ini dapat diandalkan. Ketika berada diluar jangkuan WLAN, Anda masih bisa menggunakan HSDPA yang sayangnya tidak dilengkapi dengan kamera depan untuk kepentingan video call. Saat dicoba untuk menjelajah berbagai situs, baik mobile maupuin website, halaman demi halaman mampu terbuka dengan baik. Menariknya, ketika menekan tombol kembali, akan terbuka jendela-jendela yang sebelumnya telah dibuka sehingga Anda bisa memilih dengan cepat halaman sebelumnya yang mana yang ingin dituju.


Fitur

Nokia E5-00 sudah ditanamkan GPS sehingga dapat membantu Anda dalam menemukan suatu lokasi atau memberikan saran terhadap rute suatu perjalanan. Ketika Anda menggunakan peta, sistem akan mengunduh konten seperti pencitraan satelit, panduan atau informasi lalu lintas serta cuaca sehingga akan membutuhkan transmisi data dalam jumlah cukup besar.

1. Olahpesan
  • Dapatkan email kantor secara langsung melalui Mail for Exchange dan IBM® Lotus Notes® Traveler.
  • Tulislah pesan dengan cepat dan nyaman menggunakan keyboard QWERTY lengkap.
  • Lakukan percakapan secara langsung menggunakan aplikasi IM Nokia Messaging.
  • Akses hingga 10 akun email pribadi pada ponsel Anda – termasuk Hotmail, Gmail dan Yahoo! Mail.
  • Tetap terhubung dengan teman-teman dan keluarga melalui Ovi Mail – akun email gratis Anda dari Nokia.
  • Teruslah mengobrol selagi di jalan. Semua komunitas IM favorit Anda—Windows Live Messenger,™ Yahoo!® Messenger, Google Talk™ dan Ovi Chat—tersedia.






2. Layar awal

  • Tetap dekat dengan teman-teman di Facebook - lihat status teman-teman dan kirim pesan langsung dari daftar kontak Anda.
  • Buat layar awal Anda khas dengan mengubah latar belakang, tema dan ikon.
  • Tetap kendalikan email, kalender dan musik dengan widget khusus di layar awal Anda



3. Aplikasi

  • Lihat dan edit dokumen Microsoft Word, Excel dan PowerPoint menggunakan aplikasi Quickoffice.
  • Sinkronkan dokumen, foto, kalender dan kontak Anda – Nokia E5 dapat bekerjasama lancar dengan komputer yang kompatibel
  • Dengarkan lagu favorit Anda, buat daftar putar dan impor musik dari koleksi pribadi Anda dengan Nokia Ovi Player.




4. Internet

  • Online-lah bila diperlukan dan akses dunia informasi serta layanan melalui koneksi cepat 3G atau Wi-Fi.
  • Simpan informasi yang Anda perlukan sedekat sentuhan jari – sesuaikan layar awal, plug-in favorit, dan kontak Anda.
  • Lihat dan bagikan Facebook dan Twitter feed dari teman dan kolega langsung dari layar awal Anda.
  • Lihat dan berbagi di Facebook atau Twitter dengan teman atau kolega.


5. Layanan Ovi

  • Tetap terhubung dengan email Anda dari ponsel atau komputer menggunakan layanan Ovi Mail gratis – termasuk kartu memori SD 2GB untuk penyimpanan pesan, gambar, musik, dan video.
  • Rencanakan rute terbaik dan temukan tempat-tempat menarik di sepanjang perjalanan Anda dengan Ovi Maps.
  • Pilih dari berbagai aplikasi yang selalu bertambah dari Ovi Store – widget, permainan, alat produktivitas dan masih banyak lagi.
  • Temukan lagu baru di Ovi Music Store kemudian tinggal download lagu favorit Anda langsung ke ponsel.
  • Sinkronkan, simpan dan kelola dokumen dan file Anda dari jauh dengan Ovi Files


6. Peta

  • Temukan posisi pasti Anda dengan cepat dan mudah melalui penerima Assisted-GPS terpadu.
  • Temukan restoran terdekat, landmark, acara dan tempat menarik lainnya saat Anda bepergian dari satu tempat ke tempat lain dengan Ovi Maps.
  • Dapatkan petunjuk suara belokan demi belokan dan panduan kota terperinci sebagai bagian dari lisensi navigasi gratis seumur hidup.


7. Desain

  • Tampil beda – desain yang ramping dan kontemporer disertai aksen baja tahan-karat menjadikan penampilan dan citarasa ponsel ini berbeda.
  • Ketik email, SMS atau catatan dengan cepat menggunakan keyboard QWERTY lengkap – dibuat demi olahpesan yang cepat dan efisien.
  • Lihat segalanya dengan jelas di layar lebar 2,36” yang mendukung lebih dari 256.000 warna.





8. Foto dan video

  • Potret foto beresolusi tinggi dan video berkualitas DVD menggunakan kamera digital 5 megapiksel.
  • Potret foto terbaik di malam atau siang hari dengan lampu kilat LED.
  • Upload foto dan klip video langsung ke jaringan sosial atau layanan berbagi favorit Anda.
  • Simpan foto dan klip video Anda pada memori internal 256 MB atau simpan lebih banyak lagi dalam memori yang dapat ditambah hingga 32 GB.



KESIMPULAN :

Aktifitas bisnis yang padat memerlukan pendamping yang handal termasuk didalamnya adalah ponsel. Ponsel E5-00 adalah ponsel yang cocok untuk para pekerja kantoran. Selain didalamnya memiliki OS terbuka serta kamera yang memadai, Nokia E5-00 juga membawa segudang fitur kantor yang dapat dimaksimalkan untuk menunjang kinerja Anda. Apalagi baterainya yang tergolong awet, mencapai 2 hari untuk pemakaian cukup aktif, terutama berinternet.

Namun yang paling disayang diseri ini adalah ketidakhadirtan satu buah permainan pun. Walau kita bisa mengunduh dengan mudah dari internet, tetap saja ‘feel’ yang berbeda akan terasa anatara game bawaan dengan game hasil unduhan.


Konsep Strategi Pemasaran

Kiat berkreasi dan berinovasi untuk memenangkan persaingan dalam merebut konsumen memerlukan perancangan strategi pemasaran yang tepat. Untuk itu, perlu diketahui terlebih dahulu tentang apa itu strategi pemasaran.

Menurut Peter dan Olson (dalam Ristianti,2004) strategi pemasaran dirancang untk meningkatkatkan peluang dimana konsumen akan memiliki anggapan dan perasaan positif terhadap produk, jasa dan merek tertentu, akan mencoba produk, jasa atau merek tersebut dan kemudian membelinya berulang-ulang.

Untuk mengembangkan strategti pemasaran yang kompetitif, pemasar perlu mengetahui konsumen mana yang cenderung membeli produknya, factor apa yang kira-kira menyebabkan mereka menyukai produk tersebut, kriteria apa yang diapakai untuk memustuskan membeli produk, bagaimana mereka memperoleh informasi tentang produk terbut dan lain sebagainya.

Pemasar perlu merancang strategi berdasarkan perilaku konsumen, yang tentu saja datanya hanya diperoleh dari suatu penelitian tentang perilaku konsumen; mulai daei bagaimana kebutuhan akan suatu produk dirasakan, apa yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan itu, bagaimana mereka memutuskan untuk membeli produk, bagaimana mengkonsu,si produk, sampai bagaimana mereka menyingkirkan produk tersebut dan apa yang dilakukan setelah itu



Sumber :

http://www.nokia.co.id/cari-produk/ponsel/nokia-e5/fitur#communications

Tabloid Pulsa (Referensi Spesifikasi & Harga Handphone Terpecaya). Dwi Mingguan Edisi 193 Th VIII/2010/13-26 Oktober. Halaman 8-9.

Prasetijo, R.(2004). Perilaku Konsumen. Yogyakarta : Andi.




Nita Sri Handayani

10507297

Sabtu, 02 Oktober 2010

PSIKOLOGI KONSUMEN

A. A. Pengertian Psikologi Konsumen

Bidang studi ini ini berkenaan dengan hubungan antara penciptaan suatu produk dan peluang penggunaannya oleh individu dengan proses-proses mental (psikologis). Isi pokok bidang studi ini meliputi pemahaman tentang :

a. Proses psikologi dalam diri konsumen sebagai individu maupun kelompok,

b.Aspek-aspek psikologi yang dipertimbangkan dalam strategi pemasaran/distribusi produk,

c. Riset pemasaran dalam konteks psikologi.

Psikologi konsumen merupakan bagian dalam bidang psikologi industri dan organisasi yang sinergi dengan bidang ekonomi dan akan membantu pemahaman dalam penilaian keinginan-kebutuhan konsumen serta situasi pasar. Psikologi konsumen berakar pada psikologi periklanan dan penjualan. Pada psikologi konsumen tercakup penelitian tentang konsumen sebagai pembeli dan konsumen sebagai konsumen, konsumen sebagai warga negara, serta sebagai sumber data dari pengetahuan perilaku dasar. Masing-masing metode yang digunakan dalam psikologi konsumen memiliki keluasan perbedaan dalam hal disain eksperimentalnya, subjek yang diteliti, prosedur pengumpulan data, dan instrumen instrumennya.
Psikologi konsumen berakar dari psikologi periklanan dan penjualan. Inti dari berjualan adalah membujuk dan meyakinkan orang lain untuk menerima dan melakukan hal-hal yang disampaikan oleh penjual. Iklan mempunyai fungsi ganda yaitu fungsi informasi dan fungsi persuasif. Tingkat efektivitas iklan ditentukan oleh:


1) daya penarik perhatian;

2) interes dan sikap calon konsumen;

3) nilai sugesti dari iklan;

4) motivasi calon konsumen.




B. Perilaku Konsumen

Katona (1980) memandang perilaku konsumen sebagai cabang ilmu dari perilaku ekonomika (behavioral economics). Perilaku ekonomika merupakan ilmu yang selain mengkaji perilaku konsumen, juga perilaku menabung , perilaku berusaha, atau perilaku berwirausaha, penghasilan yang didapat, perilaku ekonomi dalam sistem pemasaran yang berbeda-beda, perilaku ekonomi politik, proses kerja dan perilaku keorganisasian.

Dalam perkembangan psikologi konsumen, terjadi kecenderungan perubahan focus yang sangat mencolok, yaitu yang semula pandangannya dipusatkan kepada konsumen sebagai pembeli saja fokusnya menjadi konsumen sebagai konsumen, dalam arti yang lebih luas daripada pembeli (Jacoby dalam Munandar 2001)

Perilaku konsumen adalah proses yang dilalui oleh seseorang/ organisasi dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan membuang produk atau jasa setelah dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhannya. Perilaku konsumen akan diperlihatkan dalam beberapa tahap yaitu tahap sebelum pembelian, pembelian, dan setelah pembelian. Pada tahap sebelum pembelian konsumen akan melakukan pencarian informasi yang terkait produk dan jasa. Pada tahap pembelian, konsumen akan melakukan pembelian produk, dan pada tahap setelah pembelian, konsumen melakukan konsumsi (penggunaan produk), evaluasi kinerja produk, dan akhirnya membuang produk setelah digunakan.

Konsumen dapat merupakan seorang individu ataupun organisasi, mereka memiliki peran yang berbeda dalam perilaku konsumsi, mereka mungkin berperan sebagai initiator, influencer, buyer, payer atau user.

1. Perilaku Konsumen sebagai Sebuah Studi

yaitu lebih spesifik lagi bidang pemasaran. Studi tentang perilaku konsumen merupakan integrasi antara berbagai bidang ilmu, yaitu ekonomi, sosiologi, antropologi, dan psikologi. Seiring dengan perkembangan zaman, studi perilaku konsumen ini juga makin berkembang.

Studi perilaku konsumen muncul seiring dengan berkembangnya konsep pemasaran, yang merupakan cara pandang pemasar dalam menghadapi konsumen dan pesaingnya, di mana pemasar berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen secara lebih efektif dari para pesaingnya. Tujuannya adalah memperoleh kepuasan pelanggan. Sehingga ilmu perilaku konsumen dibutuhkan untuk mengidentifikasi apa kebutuhan dan keinginan konsumen dan pelanggan tersebut sehingga pemasar mampu menyusun dan mengimplementasikan strategi pemasaran yang tepat untuk karakteristik konsumen yang menjadi target pasar.

2. Perilaku Konsumen dan Strategi

Perilaku konsumen terkait dengan strategi pemasaran, di mana pemasaran harus mampu menyusun kriteria pembentukan segmen konsumen, kemudian melakukan pengelompokan dan menyusun profil dari konsumen tersebut. Kemudian, pemasar memilih salah satu segmen untuk dijadikan pasar sasaran. Dan setelah itu, pemasar menyusun dan mengimplementasikan strategi bauran pemasaran yang tepat untuk segmen tersebut.

Studi tentang perilaku konsumen juga tidak terlepas pada masalah riset pemasaran. Riset pemasaran adalah salah satu perangkat dalam Sistem Informasi Manajemen (SIM), yang melakukan pengumpulan informasi tentang sikap, motivasi, keinginan, dan hal-hal lainnya tentang konsumen. Informasi ini digunakan sebagai dasar bagi pembentukan karakteristik dari segmen konsumen sehingga konsumen dapat dikelompokkan dan diidentifikasikan, dan dapat dibedakan dari segmen lainnya.

3. Gaya Hidup

Gaya hidup merupakan pola hidup yang menentukan bagaimana seseorang memilih untuk menggunakan waktu, uang dan energi dan merefleksikan nilai-nilai, rasa, dan kesukaan. Gaya hidup adalah bagaimana seseorang menjalankan apa yang menjadi konsep dirinya yang ditentukan oleh karakteristik individu yang terbangun dan terbentuk sejak lahir dan seiring dengan berlangsungnya interaksi sosial selama mereka menjalani siklus kehidupan.

Konsep gaya hidup konsumen sedikit berbeda dari kepribadian. Gaya hidup terkait dengan bagaimana seseorang hidup, bagaimana menggunakan uangnya dan bagaimana mengalokasikan waktu mereka. Kepribadian menggambarkan konsumen lebih kepada perspektif internal, yang memperlihatkan karakteristik pola berpikir, perasaan dan persepsi mereka terhadap sesuatu.

Gaya hidup yang diinginkan oleh seseorang mempengaruhi perilaku pembelian yang ada dalam dirinya, dan selanjutnya akan mempengaruhi atau bahkan mengubah gaya hidup individu tersebut.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang diantaranya demografi, kepribadian, kelas sosial, daur hidup dalam rumah tangga. Kasali (1998) menyampaikan beberapa perubahan demografi Indonesia di masa depan, yaitu penduduk akan lebih terkonsentrasi di perkotaan, usia akan semakin tua, melemahnya pertumbuhan penduduk, berkurangnya orang muda, jumlah anggota keluarga berkurang, pria akan lebih banyak, semakin banyak wanita yang bekerja, penghasilan keluarga meningkat, orang kaya bertambah banyak, dan pulau Jawa tetap terpadat.

Menurut Katona (Munandar 2001) ada lima perangkat ubahan (variabel) yang menentukan dan mempengaruhi perilaku konsumen, yaitu :

1. Kondisi-kondisi yang memungkinkan (enabling conditions) yang menetapkan batas-batas kemampuannya sebagai konsumen, misalnya penghasilan, asetnya = diperolehnya kredit.

2. Keadaan-keadaan yang mempercepat (precipitating circumstances)yang mempengatuhi perilaku ekonomi, seperti peningkatan atau penurunan daya beli (dapat hadiah uang, atau tiba-tiba di PHK), perubahan status keluarga (menikah)

3. Kebiasaan memainkan peran penting. Misalnya dalam membeli makanan, sabun, rokok dan sebagainya

4. Kewajiban-kewajiban perjanjian (contractual obligations) dari orang seperti (sewa, premium asuransi jiwa, pajak, bayar cicilan untuk mobil ) mempengaruhi perilaku ekonomi.

5. Keadaan psikologikal konsumen.




C. Konsumen, Konsumsi, Konsumtif dan Konsumerisme

1. Konsumen

Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Hak-hak Konsumen adalah :

1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barang dan/atau jasa;

2. Hak untuk memilih barang dan/atau jasa serta mendapatkan barang dan/atau jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan;

3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/atau jasa;

4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barang dan/atau jasa yang digunakan;

5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut;

6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen;

7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif;

8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi/penggantian, apabila barang dan/atau jasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya;

9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya.

Sesuai dengan Pasal 5 Undang-undang Perlindungan Konsumen, Kewajiban Konsumen adalah :

1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang dan/atau jasa, demi keamanan dan keselamatan;

2. Beritikad baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/atau jasa;

3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati;

4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.

Contoh konsumen : seorang ibu rumah tangga membeli sayuran dipasar, kemudian memasaknya dan untuk dimakan bersama keluarganya.


2. Konsumsi

Konsumsi, dari bahasa Belanda consumptie, ialah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa, untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung.

Contoh kegiatan konsumsi adalah seperti makan di warteg, ke dokter kandungan, beli combro dan misro untuk dimakan sendiri atau berame-rame, dsb.



3. Konsumtif

Kata konsumtif diartikan sebagai pemakaian (pembelian) atau pengonsumsian barang-barang yang sifatnya karena tuntutan gengsi semata dan bukan menurut tuntutan kebutuhan yang dipentingkan (Barry, 1994). Ahli ekonomi menegaskan bahwa perubahan permintaan individu terjadi, dikarenakan perubahan ceteris paribus, seperti: gengsi (prestige). Jadi, kata konsumtif lebih menjurus pada perilaku seseorang di dalam mengkonsumsikan suatu barang dan jasa-jasa tertentu tanpa syarat kebutuhan dan fungsinya. Selain itu Konsumtif juga dapat diartikan sebagai keinginan untuk mengkonsumsi barang-barang yang sebenarnya kurang diperlukan secara berlebihan untuk mencapai kepuasan yang maksimal. Konsumen memanfaatkan nilai uang lebih besar dari nilai produksinya untuk barang dan jasa yang bukan menjadi kebutuhan pokok.

Budaya konsumtivisme menimbulkan shopilimia.Dalam psikologi ini dikenal sebagai compulsive buying disorder (penyakit kecanduan belanja). Penderitanya tidak menyadari dirinya terjebak dalam kubangan metamorfosa antara keinginan dan kebutuhan. Ini bisa menyerang siapa saja, perempuan atau laki-laki.

Susahnya, kita terjebak dalam kehidupan konsumeristik yang dibawa pasar kapitalisme. Jadi ritual itu dipaket begitu rupa oleh pasar kapitalisme menjadi lebih konsumtif dan menjadi bagian dari budaya populer. Kehidupan kaum muslimin saat ini berada di tengah arus kapitalisme.


a) Remaja Rentan terjebak dalam gaya hidup konsumtif

Remaja yang bergaya hidup konsumtif rela mengeluarkan duitnya hanya untuk jaga gengsi dalam pergaulan. Baik itu masalah makanan dan minuman, pakaian, juga masalah hiburan (Food, Fashion, and Fun). Hal ini merupakan perwujudan dari gharizah al baqa (naluri mempertahankan diri). Setiap orang ingin dianggap eksis dalam lingkungan pergaulannya.

Bagi produsen, kelompok usia remaja adalah salah satu pasar yang potensial. Alasannya antara lain karena pola konsumsi seseorang terbentuk pada usia remaja. Di samping itu, remaja biasanya mudah terbujuk rayuan iklan, suka ikut-ikutan teman, tidak realistis, dan cenderung boros dalam menggunakan uangnya. Sifat-sifat remaja inilah yang dimanfaatkan oleh sebagian produsen untuk memasuki pasar remaja.

Saat remaja sedang gandrung dengan gaya hidup mewah, para pengusaha yang tak bertanggung jawab malah memberikan saluran untuk menampung gelegak nafsu konsumtif remaja. Produk-produk makanan, minuman, pakaian, sampai hiburan dikemas begitu rupa supaya remaja betah dan merasa nyaman dengan gaya hidup konsumtif yang selalu identik dengan kemewahan tersebut.


b) Bahaya gaya hidup konsumtif

Gaya hidup konsumtif lebih mementingkan prestise, sehingga para pecandu gaya hidup konsumtif yang sudah parah tidak lagi peduli dengan halal atau haram dari produk yang dikonsumsinya. Perilaku konsumtif ini dapat terus mengakar di dalam gaya hidup sekelompok remaja. Dalam perkembangannya, mereka akan menjadi orang-orang dewasa dengan gaya hidup konsumtif. Gaya hidup konsumtif ini harus didukung oleh kekuatan finansial yang memadai. Masalah lebih besar terjadi apabila pencapaian tingkat finansial itu dilakukan dengan segala macam cara yang tidak halal. Mulai dari pola bekerja yang berlebihan sampai menggunakan cara instan seperti korupsi.

Prioritas infaq berubah, sehingga banyak diantara kita yang berani mengeluarkan uang untuk membeli produk bermerek yang mahal harganya, karena kita sekaligus beli prestis. Tapi mereka merasa berat untuk menyumbang kegiatan ke-Islaman. Pada akhirnya perilaku konsumtif bukan saja memiliki dampak ekonomi, tapi juga dampak psikologis, sosial bahkan akhlaq.

c) Tips-tips Menghindari Gaya Hidup Konsumtif

Setiap keluarga harus membuat perencanaan keuangan bulanan secara baik, dengan melakukan skala prioritas terhadap kebutuhan pokok, seperti pangan, sandang, papan, listrik/air, pendidikan, silaturrahmi dan shodaqoh. Besarnya perencanaan pengeluaran tersebut harus disesuaikan dengan pendapatan.

Selanjutnya, jika berbelanja harus disesuaikan dengan perencanaan tersebut. Dalam berbelanja kita harus dapat membedakan antara kebutuhan dengan keinginan. Jika ada kelebihan, gunakan untuk keperluan yang waktunya masih lama.

Contoh konsumtif : Seorang remaja berganti-ganti model handphone setiap 3 bulan sekali, karena dia ingin disebut uptodat oleh teman-temannya


4. Konsumerisme

Konsumerisme adalah paham atau ideologi yang menjadikan seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang-barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Hal tersebut menjadikan manusia menjadi pecandu dari suatu produk, sehingga ketergantungan tersebut tidak dapat atau susah untuk dihilangkan. Sifat konsumtif yang ditimbulkan akan menjadikan penyakit jiwa yang tanpa sadar menjangkit manusia dalam kehidupannya.

Contoh perilaku konsumerisme : seorang remaja yang sangat hobi berbelanja (pakaian, sepatu, tas, perhiasan, aksesoris ) namun ia jarang atau bahkan tidak pernah memakai barang-barang tersebut.


Nita Sri Handayani

10507297


Daftar Pustaka :

Munandar, A.S.(2001).Psikologi Industri dan Organisasi.Universitas Indonesia.

http://pustaka.ut.ac.id/website/index.php?option=com_content&view=article&id=96:adni-4410-psikologi-industri&Itemid=74&catid=29:fisip

http://rmp.ums.ac.id/silabi/F100/608502/KONSUMEN_PSI_h1-32_608502_Aj-Silabus.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumsi

http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumerisme

http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20091106063848AAqSeIJ

http://www.suara-islam.com/news/keluarga/rumah-tangga/475-stop-gaya-hidup-konsumtif

http://massofa.wordpress.com/2008/02/02/perilaku-konsumen/

http://www.serambinews.com/news/view/33106/budaya-konsumtif

http://pkditjenpdn.depdag.go.id/index.php?page=konsumen#Hak

http://deqoer.blogdetik.com/2010/07/25/stop-hidup-konsumtif/